Selasa, 06 Januari 2015

Tugas ke-4 ( bahasa indonesia 2 - rancangan usulan penelitian )

Nama   : Nurul Setyorini
Kelas   : 3EB20
NPM   : 25212549


“RANCANGAN USULAN PENILITIAN”


A.    Pengertian Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan penilitian bisa diartikan suatu proses analisis dan pengumpulan data penelitian. Akan tetapi dalam arti luasnya rancangan penelitian itu meliputi proses dari perencanaan serta pelaksanaan penelitian. Sebenarnya rancangan penelitian itu adalah catatan yang menjelaskan semua prosedur dari penelitian sejak dari tujuan penelitian hingga analisis data. Pembuatan rancangan penelitian sendiri bertujuan agar penelitian bisa dijalankan dengan lancar.

Umumnya, komponen yang biasa terdapat di dalam rancangan suatu penelitian itu meliputi
1.      Tujuan dari penelitian
2.      Jenis dari penelitian yang hendak digunakan
3.      Unit atau populasi analisis penelitian
4.      Rentang waktu maupun tempat dilakukannya penelitian
5.      Teknik pengambilan sampel
6.      Teknik pengumpulan data
7.      Definisi dari operasional variabel penelitian
8.      Pengukuran variabel penelitian
9.      Teknik analisis data
10.  Instrumen pencarian data 

B.     Manfaat Rancangan Usulan Penelitian
Pengertian penelitian mengandung 2 manfaat penelitian, yaitu: maanfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.      Manfaat Teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian verikatif. Keraguan terhadap suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa menolak atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
2.      Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.
Kedua manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian, sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.

C.    Syarat Rancangan Usulan Penelitian
1.      Harus memenuhi syarat-syarat sistematis,
2.      Harus Konsisten dan operasional.
3.  Dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan, metode, dan strategi yang efektif.

D.    Langkah Kerja Rancangan Usulan Penelitian
Langkah kerja dalam rancangan penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Bagian awal, berisi mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian pustaka, mengidentifikasi variabel, dan menyusun instrument.
2.      Bagian inti, melaksanakan penelitian, termasuk melakukan observasi, pengambilan data, dsb.
3.      Bagian akhir, panyusunan laporan dan publikasi hasil penelitian.

E.     Bentuk dan Isi Penelitian
Bentuk dan isi penelitian terdiri dari :
·         JUDUL
·         ABSTRAK
·         LEMBAR PERSETUJUAN
·         KATA PENGANTAR
·         DAFTAR ISI
·         DAFTAR LAMPIRAN
·         DAFTAR TABEL
·         BABI. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
2. Manfaat Penulisan
·         BAB II. KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI
PENULISAN
A. Kajian Teoretis
B. Kerangka Berpikir
C. Metodologi Penulisan
·         BAB III. PEMBAHASAN (judul sesuai topic masalah yang dibahas)
A. Deskripsi Kasus
B. Analisis Kasus
·         BAB IV. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
·         DAFTAR PUSTAKA
·         LAMPIRAN-LAMPIRAN (termasuk synopsis gambaran umum perusahaan yang ditulis)

F.     Langkah Penulisan Laporan Penulisan
Berikut ini adalah beberapa langkah penulisan laporan ilmiah yang patut diperhatikan:
1.Tuliskan outline secara sederhana dengan mengatur topik-topik dalam urutan yang logis, konsisten, dan sistematis.
2.Kembangkan outline tersebut dengan cara memberikan judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
3.Tuliskan hal yang akan diuraikan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
4.Cantumkan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian beberapa tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik yang dapat melengkapi argumentasi dalam bahasan.
5.Penulisan laporan mengacu pada outline yang sudah dilengkapi dengan tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik lain.
6.Pada awal menulis, jangan terlalu memperhatikan gaya bahasa yang digunakan karena penulis harus langsung menuju sasaran untuk menyelesaikan draft pertama dari laporan lengkap.
7.Gaya bahasa, sebaiknya, diperbaiki setelah draft pertama dari laporan lengkap selesai ditulis, dengan memerhatikan:
  •  konsistensi dan kesinambungan materi
  •  menghilangkan pengulangan makna kalimat agar kalimat menjadi jelas dan tulisan menjadi ringkas dan memperhatikan cara penulisan rujukan.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat penulisan rujukan atau daftar pustaka. Laporan ilmiah, biasanya, dilengkapi dengan daftar pustaka. Daftar pustaka berisi daftar buku-buku atau referensi yang dijadikan rujukan dalam laporan ilmiah.

Berikut cara penulisan daftar pustaka.
1.      Nama penulis dalam daftar pustaka dituliskan secara terbalik.
Artinya, nama belakang ditulis di awal. Lalu, diikuti nama depannya. Cara penulisan ini berlaku secara internasional, tanpa mengenal tradisi dan kebangsaan.
Contoh:
Mochtar Lubis ditulis Lubis, Mochtar.
Djago Tarigan ditulis Tarigan, Djago.

2.      Jika sumber buku tersebut ditulis oleh dua orang, nama pengarang dituliskan semuanya, tetapi nama yang penulisannya dibalikkan hanya nama penulis yang pertama.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung: Katarsis.

3.      Jika sumber buku tersebut ditulis oleh lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis pertama dan diikuti dengan et all. (et allii = dan lain-lain) atau dan kawan-kawan (dkk.).
Contoh:
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.

4.      Penulisan judul buku digarisbawahi atau dicetak miring.
5.      Urutan penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan abjad penulis setelah nama penulis dibalik. Dalam daftar pustaka, tidak perlu digunakan nomor urut.

6.      Baris pertama diketik mulai ketukan pertama dari batas tepi margin dan baris berikutnya diketik mulai ketukan kelima atau satu tab dalam komputer.
7.      Jarak antara baris pertama dengan baris berikutnya yang merupakan kelanjutannya adalah spasi rapat. Jarak antara sumber satu dengan sumber lainnya adalah spasi ganda.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung: Katarsis.
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.

Berdasarkan penjelasan tersebut, unsur-unsur dalam Daftar Pustaka dapat kita gambarkan seperti berikut:
 Nama Penulis (dibalik). Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Penerbit.
Selain memperhatikan bagian-bagiannya, perhatikan pula penggunaan tanda baca. Selain buku, artikel surat kabar, makalah, dan skripsi atau tesis pun sering dijadikan sumber rujukan karya tulis.

Berikut cara penulisannya dalam Daftar Pustaka :
1.       Sumber berupa artikel surat kabar
Cara penulisannya:
Kusmayadi, Ismail. 2007. “Optimistis Menghadapi Ujian Nasional”. Pikiran Rakyat (18 April 2007).

2.       Sumber berupa makalah
Cara Penulisannya:
Harjasudana, Ahmad Slamet. 1999. “Kondisi Kebahasaan dan Pendidikan Bahasa Dikaitkan dengan Pengembangan Kompetensi Komunikatif”. Makalah seminar, UPI Bandung.

3.       Sumber berupa skripsi atau tesis
Cara penulisannya:
Rahmawati, Eva. 2007. Pelajaran Membaca Cepat dengan Teknik Browsing (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Handayani 2 Tahun Pelajaran 2006/2007). Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

4.      Sumber dari internet
a)      Jika karya perorangan, cara penulisannya:
Pengarang/penyunting. Tahun. Judul (edisi). [jenis medium].Tersedia: alamat di internet. [tanggal akses].
Contoh:
Thompson, A. 1998. The Adult and the Curriculum. [Online].[30 Maret 2000].

b)     Jika artikel dalam surat kabar, cara penulisannya:
Pengarang. (tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama surat kabar [jenis media], jumlah halaman. Tersedia: alamat internet [tanggal akses].
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). “Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh”. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8.



Referensi :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar